www.edmonroyankalesaran.com

Selasa, 19 April 2011

BUDAYA ORGANISASI (Suatu Konsep Menuju Efektivitas Organisasi)


          Manajemen akan mempengaruhi budaya.
          Budaya akan mempengaruhi kemampuan perusahaan meraih keuntungan & sekaligus meraih citra.
          Organisasi perlu untuk memiliki kepribadian.
          Kepribadian organisasi yang juga disebut sebagai budaya organisasi harus diciptakan & dipertahankan sehingga dapat membantu keefektifan organisasi.
Budaya Organisasi
          Pada hakikatnya, budaya organisasi memiliki nilai yang baik bagi kemajuan suatu organisasi.
          Budaya organisasi merupakan salah satu perangkat manajemen untuk mencapai tujuan organisasi.
          Budaya organisasi bukan merupakan cara yang mudah untuk memperoleh keberhasilan, dibutuhkan strategi yang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu andalan daya saing organisasi.
          Budaya organisasi merupakan sebuah konsep sebagai salah satu kunci keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya.
DEFINISI
          Secara etimologis (asal usul kata), budaya organisasi terdiri dari dua kata : budaya & organisasi.
          Organisasi merupakan suatu sistem yang mapan dari sekumpulan orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui suatu jenjang kepangkatan & pembagian.
          Pengertian budaya adalah suatu set nilai, penuntun kepercayaan akan suatu hal, pengertian & cara berpikir yang dipertemukan oleh para anggota organisasi & diterima oleh anggota baru.
          BUDAYA ORGANISASI merupakan penerapan nilai-nilai dalam suatu masyarakat yang terkait, bekerja di bawah naungan suatu organisasi.
                (Duncan dalam Kasali, 1994: 108)
          Terrence E Deal & Allan A. Kennedy : budaya organisasi (BO) merupakan nilai-nilai dominan yang diterapkan oleh suatu organisasi.
          RT Pascale & AG Athos, BO merupakan falsafah yang menuntun kebijakan organisasi terhadap pegawai & pelanggan.
          Marvin Bower, BO merupakan cara pekerjaan yang dilakukan di tempat tertentu.
          Edgar H. Schein, BO merupakan asumsi & kepercayaan dasar yang terdapat di antara angota organisasi.
          Linda Smirch, BO merupakan pola kepercayaan, simbol-simbol, ritual, mitos & praktis yang telah lama berjalan.
                (Semua dalam Robbins, 1990: 479)

A.B Susanto dalam bukunya BudayaPerusahaan
          BUDAYA ORGANISASI yang berlandaskan pada definisi diatas tadi yaitu :
ü  nilai-nilai yang menjadi pegangan sumber daya manusia dalam menjalankan kewajibannya dan juga perilakunya dalam organisasi.
ü  Secara operasional BUDAYA ORGANISASI adalah suatu nilai-nilai yang menjadi pedoman sumber daya manusia untuk menghadapi permasalahan eksternal dan usaha penyesuaian integrasi kedalam organisasi, sehingga masing-masing anggota organisasi harus bertindak dan berperilaku (Susanto, 1997 :3)

PEMBENTUKAN BUDAYA ORGANISASI
(Sutanto, 1997: 13)
  1. 1.       Filsafat Pendiri Organisasi
  2. 2.       Kriteria Seleksi
  3. 3.       Sosialisasi
  4. 4.       Manajemen Puncak
  5. 5.       Budaya Organisasi

Penjelasan Pembentukan Budaya Organisasi
1.       Filsafat pendiri organisasi merupakan sumber utama sebuah budaya organisasi.
Artinya para pendiri organisasi secara tradisional mempunyai dampak yang penting dalam pembentukan budaya wal organisasi. Mereka memiliki visi & misi mengenai bagaimana bentuk organisasi tersebut seharusnya. (Robbins, 1990: 486)
Contoh, Ray Kroc dengan McDonald-nya. Sejak dirintis pada tahun 1955 sampai dengan abad 21 ini, pegawai McDonald seolah masih “diawasi” Kroc dengan prinsip-prinsip dasar organisasinya. Misalkan komitmen terhadap kualitas pelayanan, kebersihan & nilai. Juga penggunaan bumbu & peralatan yang baik, kebersihan kamar mandi, dan jangan kompromi. Inilah filosofi pendiri penjual hamburger, fries & shakes yang masih diikuti sbg pedoman manajemen.
2.       Seleksi untuk menentukan kriteria yang dianggap paling tepat untuk menjadi anggota organisasi. Ini merupakan kekuatan dalam mempertahankan budaya organisasi.
·         Tujuan utama dari proses seleksi adalah menemukan & mempekerjakan individu yg memiliki pengetahuan, kepandaian & kemampuan utk berprestasi dlm pekerjaan di dalam organisasi.
3.       Manajemen puncak à perilaku & tindakan mereka akan berpengaruh terhadap budaya organisasi.
·         Proses sosialisasi merupakan langkah yang tepat untuk mempertahankan budaya organisasi, terutama sosialisasi yang ditujukan bagi anggota baru.
·         Seluruh anggota organisasi seharusnya mengetahui & memahami mengenai terbentuknya budaya organisasi, pentingnya bagi kemajuan organisasi, termasuk bagi pengembangan dirinya.
          Cara mempelajari Budaya Organisasi : dalam bentuk cerita, acara ritual, material & bahasa.
          Cerita : penjelasan tentang sejarah berdirinya organisasi, ruang lingkup usaha, hubungan usaha dgn organisasi yang lain, orang-orang penting, dsb.
          Acara ritual : penyerahan pemilihan & penghargaan bagi staf berprestasi, dsb.
          Simbol material : pakaian khas pramugari, teller, satpam, dsb.
          Inisiatif individual.
          Toleransi terhadap tindakan beresiko.
          Arah.
          Integrasi.
          Dukungan dari manajemen.
          Kontrol.
          Identitas.
          Sistem imbalan.
          Toleransi terhadap konflik.
          Pola-pola komunikasi.
(Robbins, 1990: 480)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar